Total Tayangan Halaman

Jumat, 27 Januari 2012

DALIL NAS DAN LOGIKA YANG BERHUJJAKAN WUJUD TUHAN YANG SATU

Pro dan kontra dikalangan ahli teolog mengenai dalil ketuhanan, apa benar tuhan satu ? kenapa bisa ada kebaikan dan ada kbrukan ? bukankah tuhan mendzalimi kepada orang yeng menerima takdir buruk lalu dimasukkan neraka? Sehingga muncul anggapan , bs jadi tuhan ada dua, yaitu tuhan baik dan tuhan buruk ( 
red. Watsaniyyah )..Nah, kali ini penulis akan mengupas sedikit dalil wahdaniyatullah.

Ada beberapa undang-undang yang harus dipegang ahli sunnah wal jamaah dalam pengkajian tuhan :
Pertama : janganlah ada tasawwur (gambaran) tuhan itu mujassim ( memiliki bentuk ) atau terbentuk atau memiliki rangkaian anggota badan karena pada hakikatnya tuhan itu tidak sama dengan makhluknya, logika sederhananya, klo tuhan sama makhluknya berarti tuhan itu penuh kekurangan , hal itu mustahil bagi allah . dan allah itu bukan juz' artinya: memiliki asal sesuatu . bukan juga dari juz'iy artinya: dia bagian dari jins( memiliki jenis ) atau nau' ( bagian dari jenis apa ( baca ilmu mantik dalam bab al-kulliyah al-khams ),  hal itu juga mustahil bagi allah ….

Kedua: sifat ketuhanan tuhan adalah  ( wihdatu dzat ) kesatuan dzat , (wihdat sifaat ) kesatuan sifat-sifat, dan (wihdat af'al) kesatuan perbuatannay. Maksudnya: kesatuan dzat -Nya adalah: dialah tuhan yang memiliki dzat yang satu yang tidak terangkai oleh apapun, adapun kesatuan sifat-sifat-Nya adalah allah memiliki banyak sifat tapi sifat-sifat itu bukan bermakna allah banyak …  dan sifat itu tdk disamai sifat makhluknya secara hakiki, walaupun pada dzahirnya sifat itumenyerupai makhluknya seperti allah mendengar dan melihat dan seterusnya… , namun secara kaifiyyah berbeda, laitsa kamitslihi syaiun ( allah tidak ada samanya dengan yang lain )... Jadi sifat-sifat itu adalah dzat allah sendiri dan bukan macam2nya tuhan …

Kesatuan perbuatan-Nya adalah allah tidak berserikat dengan yang lain dalam berbuat ,misalnya ketika allah berkehendak sesuatu maka jadilah sesuatu itu tanpa andil yang lain selainnya. Ketika allah punya iradah ( kehendak ) menurunkan hujan maka hujan itu turun karena perbuatan allah sendiri bukan yang lain.
Ketiga: berpegang dalil tentang mustahilnya dua tuhan atau lebih.  Dalil kuatnya adalah surah al-anbiya 22:
لوكان فيهما الهة الا الله لفسدتا
Seandainya ( di langit dan bumi ) banyak tuhan selain allah maka hancurlah  (penduduk langit dan bumi ).
Orang watsaniyyah berpoegang bahwa tuhan ada dua yaitu tuhan baik dan tuhan jahat, sehingga berdalilkan bahwa ada kebaikan dan ada keburukan sehingga masing-masing tuhan mengurusi job masing-masing hewhheehe …. Logika rendahan kan ? kkwkw,,,,

Mari kita membantah dalil rendahan ini , klo dia mengatakan tuhan itu bisa jadi dua yaitu tuhan baik dan tuhan buruk karena di alam ini ada baik dan ada buruk , nah kita mengatakan: sesuatu yang terjadi dengan dua kehendak dari 2 tuhan , pasti akan bertolak belakang, baik akan bertolak belakang dari sisi kehendak ( iradah ) ataupun bertolak belakang dr kekuasaan … misalnya jika tuhan 1 mengkhendaki turun hujan dan tuhan ke 2 mengkhendaki terang alias ngg hujan, hal ini berarti akan terjadi kemustahilan bagi tuhan,, kalaupun kedua tuhan sepakat , itu mustahil selamanya …  kalau pun dikatakan bisa jadi selamanya sepakat dalam suatu perkara, kita mengatakan : bukan tuhan namanya jika butuh serikat dengan yang lain hahhahahha …. Masa tuhan berdikari dalam perkara ….  Berarti tuhan itu tdk maha sempurna heeh

Keempat : sebagai ahli sunnah wal jamaah harus mengetahui hakikat tauhid kepada allah adalah tauhid rububiyyah  dan uluhiyyah , tauhid rububiyyah adalah : meyakini bahwa tidak ada tuhan selain dia satu-satunya ( allah ), dan tauhid uluhiyyah adalah tidak ada yang disembah selain allah  satu-satunya.

Kelima: cara lain mentauhidkan allah adalah bersandarkan hukum dari -Nya , dalam arti bahwa tidak ada hakim selain allah yang menjadi sandaran hukum segala sesuatu.  Silahkan baca surah al-araf ayat 54, yusuf 40, al-maidah 87, an'am 140, dan lain2